Musim hujan yang panjang telah datang,udara dingin menusuk tulang.Hujan yang deras sangat menggangu sekali,aktivitas terhambat,jemuran yang menumpuk tidak kering,jalanan basah dan becek bahkan terjadi banjir hingga membuat kemacetan dimana-mana.
Dalam hati menggerutu,kenapa hujan datang?
Dan mataharipun datang dari persembunyiannya,memancarkan sinarnya yang hangat bersahabat.Langit yang cerah datang tersenyum dengan lukisan biru dan awan putih yang berarak-arakan.Angin sepoi mengantarkan aroma bunga yang harum,membuat hati manusia kembali terasa sejuk dan lega.
Oh.. hari yang cerah begitu indah!
Namun,manusia mulai tampak gelisah,karena matahari yang terenyum ria mulai terasa seperti gumpalan api yang sedang memanggang semua yang ada dibumi.Keringat bercucuran dan sangat lelah sekali karena panas.
Kenapa begitu panas?
Hujan,ayo datang lagi.Semua merindukanmu.
Begitulah gambaran hati manusia yang tidak pernah puas,sehingga membuat alam serba salah.Tidak pernah sekalipun berterima kasih telah diberi hangatnya sinar mentari dan sejuknya musim hujan.
Seringkali karena masalah yang sepele atau keadaan yang tidak lancar,lalu timbul rasa kesal dan mulai mengeluh menggerutu serta menyalahkan siapa saja.Kita jarang sekali bersyukur atas semua anugrah dan kesulitan.
Kadang kala karena sakit yang ringan,atau kegagalan dan cobaan kecil atau sesuatu yang tidak sesuai dengan maksud hati membuat hati kita kesal dan marah setengah mati.Teman yang membuat kesalahan lalu timbul rasa dendam dan lupa akan kebaikannya yang lampau.
Coba kita renungkan,bila selama hidup ini tidak ada rintangan dan halangan,bukankah akan terasa hampa dan tawar?kehidupan menjadi tidak berarti.
Kita bisa memiliki tubuh yang sehat,masa yang indah,hubungan keluarga yang harmonis dan kehidupan sejahtera.Semua ini adalah karunia,tapi kita menikmati semua ini dengan perasaan sudah sewajarnya dan sepantasnya dimiliki dan dinikmati.
Begitulah manusia sering mengabaikan masa yang baik dan bahagia,yang kita ingat hanyalah saat-saat yang tidak menyenangkan.Selalu mengeluh dan menggerutu disetiap kondisi,tidak pernah mengambil sisi baiknya dan berpikir positif.
Tanpa disadari kita sendirilah sebenarnya yang membuat hari-hari yang tengah dilewati membuatnya menjadi hari yang buruk.
Jika saja kita mau mengubah pola pikir yang negatif menjadi hal yang positif,bukankah hari yang buruk akan menjadi hari yang baik?
Maka itu,
Berterimakasihlah pada orang yang melukaimu,karena dialah yang melatih imanmu
Berterimakasihlah pada orang yang membohongimu,karena dialah yang menambah kearifanmu
Berterimakasihlah pada orang yang meninggalkanmu,karena dialah yang mengajarimu untuk berdikari
Berterimakasihlah pada orang yang menjatuhkanmu,karena dialah yang mengokohkan kedua kakimu
Berterimakasihlah pada orang yang memarahimu,karena dialah yang menyadarkan kekuranganmu dan membangkitkan semangat juang
Berterimakasihlah pada setiap kondisi tanpa kecuali,karena dengan begitu melapangkan hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar