Rabu, 16 Februari 2011

Meminta Pengampunan Bagi Ibu Tiri

Suatu hari ada seorang anak yang bernama Min Sun. Ia tinggal di Negara China saat zaman Dinasti Zhou, Jadi kira-kira sudah beribu-ribu tahun yang lalu. Min Sun adalah seorang murid dari guru terkenal yang bernama Khong Hu Cu. Setiap hari ia belajar tentang kesusilaan dan kesopanan dengan gurunya. Min Sun sudah tidak memiliki ibu kandung lagi, karena ibu kandungnya telah meninggal karena sakit jantung. Tapi suatu hari ayahnya menikah lagi, sehingga Min Sun memiliki ibu tiri dan dua adik tiri.

Ternyataibu tiri Min Sun sangatlah kejam terhadap nya. Setiap hari Min Sun selalu saja disuruh-suruh melakukan pekerjaan yang berat, sedangkan kedua adik tirinya selalu disayang dan diberi makanan yang lezat dan sehat. Tapi Min Sun tidak pernah mengeluh dan selalu bersabar. Ayah Min Sun yang sibuk bekerja tidak tahu perbuatan dari istri nya yang baru itu. Tapi Min Sun tidak pernah melaporkan kejadian itu kepada ayah nya.

Suatu hari, musim dingin pun tiba, salju mulai turun ke daratan China. Keluarga Min Sun pun sedang berkumpul di rumah untuk bersantai. Ibu tiri Min Sun yang jahat sedang berpura-pura baik di depan ayahnya, ia berkata “Suamiku, aku sudah membuatkan 3 baju hangat untuk anak-anak kita agar mereka tidak kedinginan.”Ayah Min Sun pun sangat senang mendengar perkataan istrinya itu. Ternyata, si ibu tiri itu tetap pilih kasih. Baju untuk Min Sun hanya dibuatkan dengan jerami kering, sedangkan kedua adiknya dibuatkan baju dari wol dan kain sutra.Tetapi Min Sun tidak menyadari hal itu dan tetap menerima baju hangat itu dengan perasaan senang.

Disaat musim dingin masih berlangsung, Ayah Min Sun memiliki pekerjaan mendadak dan harus segera pergi ke luar kota. Ia memerintahkan Min Sun untuk mengambil kuda di kandang. “Min Sun, segeralah ambil kuda di kandang. Ayah akan pergi ke luar kota.” kata si ayah. Sebagai anak yang berbakti, walaupun diluar keadaan nya sangat dingin, Min Sun pun tetap mengambil kuda di kandang. Di tengah perjalanan Min Sun pun kedinginan. Padahal ia sudah memakai baju hangat dariibu tirinya. Karena sudah tidak kuat lagi, Min Sun pun pingsan di tengah lebatnya salju. Ayah Min Sun yang tidak sabar menunggu di rumah akhirnya pergi mencari Min Sun, ia menemukan Min Sun tergeletak di tengah salju. Secara tidak sengaja, si ayah menarik baju hangat Min Sun dan tiba-tiba baju hanga itu robek! Jerami kering pun jatuh berserakan. Akhirnya si ayah sadar akan kejahatan istrinya dan segera bergegas membawa Min Sun pulang ke rumah.

Sesampai di rumah, si ayah pun memarahi istri nya an segera mengusir nya pergi dari rumah ini. Min Sun yang sadar dari pingsannya segera bangun dan bersujud memohon kepada ayahnya, “Ayah! Mohon maafkan lah ibunda, memang ia telah bersalah. Tapi aku sudah memaafkannya yah. Apabila ibu tetap disini, hanya ada satu anak yang tersiksa. Tapi apabila ibu pergi dari sini, akan ada 3 anak yang tersiksa” kata Min Sun sambil menangis. Mendengar perkataan itu, ibu tiri Min Sun pun menangis dan sadar akan kesalahannya. Ayah Min Sun pun luluh dengan perkataan anaknya yang sangat baik itu.

Setelah kejadian itu, keluarga mereka pun hidup bahagia dan sejahtera. Min Sun pun menjadi salah satu murid terbaik dari gurunya Khong Hu Cu.

Jadi,walaupun orang tua kita pernah berbuat salah dengan kita, kita harus tetap memaafkannya seperti sikap Min Sun. Karena perbuatan baik kita akan dibalas oleh Tuhan. Jadi kumpulkanlah karma baik dan perbuatan baik kita setiap hari dan selalu berbakti terhadap orang tua.

Diambil dari 24 Kisah Anak Berbakti = Min Ziqian/Min Sun (Meminta Pengampunan Bagi Ibu Tiri)

Kala Semua Orang Menolak Aku

Sumber Kesaksian: Lili Herawati


Pada saat itu aku pulang kerja, saat aku melihat ada satu jembatan, terbersit di pikiranku : “Apakah baik ya jika aku mengakhiri hidupku di jembatan ini?”. Aku sudah bosan dengan hidupku yang seperti ini. Dari kecil hidupku merasa ditolak, ketika aku besar, ketika aku kuliah, aku pikir aku telah menemukan hidupku yang terbaik. Aku pacaran, dan pada saat itu juga aku ditolak. Aku merasa Tuhan itu jahat dalam hidupku.
Saat Lili masih bayi, seorang paranormal mengatakan pada ibunya bahwa Lili adalah anak pembawa sial. Sejak itulah Lili menerima perlakuan keluarga yang amat buruk.
Aku sering didiskriminasikan kalau sedang makan. Misalnya, kadang keluargaku makan tomat dan telur yang dijadikan satu sementara aku hanya makan nasi dengan sedikit garam dan air serta krupuk. Terkadang kalau orang tuaku pergi aku tidak suka diajak karena mereka tidak nyaman untuk mengajak aku. Mereka hanya akan mengajak kakak dan sepupu aku yang lain sementara aku hanya ditinggal dirumah. Aku jadi terbiasa di rumah dan aku tidak pernah pergi ke yang namanya mall.
Setiap kali Lili melakukan kesalahan maka ia akan disebut sebagai anak sial. Akibatnya Lili mulai menunjukkan sikap yang tidak semestinya. Lili bahkan berani memperlakukan kakaknya, Maria Herawati secara tidak wajar.
Dia berusaha untuk menyakiti perasaan saya, sampai-sampai dia pernah memukuli saya sebagai kakaknya. Dia berusaha menyakiti hati saya.

Saat kuliah dia berkenalan dengan pria yang lalu menjadi pacarnya.
Ternyata pria ini cukup baik, cukup berhasil dan berhasil memberikan apa yang selama ini aku inginkan dalam hidupku. Aku berpikir bahwa dia adalah orang yang Tuhan kasih untuk membebaskan aku dari penderitaan selama ini.

Tetapi hubungan cinta mereka tidak bertahan lama.
Pada saat-saat aku mencintai dia lebih daripada aku mencintai diriku sendiri, dia pergi meninggalkan aku. Selama ini aku berfikir bahwa akhirnya Tuhan mendengar doaku. Tuhan memberi aku seorang pria yang mengerti aku yang aku pikir tidak akan aku dapat dari orang lain. Aku lalu berpikir bahwa kerjaan Tuhan itu hanya menipu, dari aku lahir hingga besar tidak pernah ada yang sayang padaku. Aku bertanya kenapa Tuhan tidak mengerjakan sesuatu. Katanya Tuhan penuh dengan kuasa, katanya Tuhan penuh dengan Maha… Maha… Maha…. Tapi kenapa Tuhan tidak bisa merubah hidupku yang seperti ini?.

Kekecewaan yang mendalam membuat Lili berkali-kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
Tuhan gimana ya?, aku ingin mati!. Tapi kenapa setiap kali aku ingin mati, aku ingat pada orang tua. Padahal orang tua juga nggak sayang-sayang amat padaku. Peduli padaku juga tidak.
Lili merasakan puncak deritanya. Belum cukup disitu, pada bulan yang sama tante yang paling dekat dengan Lili meninggal dunia. Ditengah pertanyaan yang berkecamuk dalam dirinya, Tuhan mulai menyatakan kasihNya dalam kehidupan Lili.
Aku berpikir : “Akhirnya setiap orang harus mati juga, tapi kenapa ya saya justru tidak mati-mati!”. Aku melihat wajahnya sambil bertanya-tanya : “Kalau mati, apa ya yang aku akan lakukan?. Apakah ketika aku mati semuanya selesai begitu saja”. Saat itulah Tuhan mulai berkata-kata : “Aku mengasihimu walaupun dunia membuang engkau. Aku tidak pernah membuang engkau”.
Aku tiba-tiba merasa Tuhan datang dan aku tidak pernah merasa seperti itu. Kata-kata “Aku mengasihi kamu” itu yang membuat aku berpikir bahwa itu pasti perkataan Tuhan karena aku tidak pernah bisa mengasihi diriku sendiri.
Sejak malam itu Lili mulai bisa mengampuni orang-orang yang menyakiti dirinya. Dia juga mulai belajar untuk mengasihi keluarganya. Tetapi Lili tidak berusaha sendirian, ada seorang teman yang selalu mendukungnya dalam doa.

Venalis Sutanto, temanLili bersaksi tentang hidup lama Lili.
Dulu Lili tertutup orangnya. Dia juga orang yang kasar dan sering marah. Tapi sekarang dia lebih lembut, lebih perhatian pada keluarganya dan juga suka menolong orang lain.

Maria Herawati, kakak Lili juga melihat perubahan adiknya ini.
Sekarang Lili telah berubah dan mau peduli pada kami sekeluarga, pada saya, pada mama dan dengan adiknya.

Hidup Lili ini menjadi hidup yang dipenuhi nilai Illahi.
Terima kasih Tuhan engkau telah memulihkan aku dan menjadikan hidupku lebih berarti.


RENUNGAN,KISAH NYATA CINTA SEJATI SEORANG SUAMI

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment,beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia .Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali. Silahkan baca dan dihayati.
*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTERI KITA TANPA SYARAT
Sebuah perenungan Buat para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh.. Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah Senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, Dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi,Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan Sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua Mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah Tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak
dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah
Pak Suyatno bercerita.
“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran,perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu
merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,”
Love your wife…..love your husband…..love your kids��with all of  your heart and soul.


Selasa, 25 Januari 2011

Humor : ANNIE BUDDY? ANNIE WAN? NOE WAN

Lee Sum Wan : Hello can I speak to Annie Wan?





Mr Sori : Yes u could speak to me.





Lee Sum Wan : No! I want to speak to Annie Wan!





Mr Sori : You are now talking to someone! Who is this?





Lee Sum Wan : I'm Sum Wan. And I need to talk to Annie Wan! It's urgent!





Mr Sori : I know u are someone and u want to talk to anyone! But what's this urgent matter about?





Lee Sum Wan : Well just tell my sister Annie Wan that our brother was involved in an accident. Noe Wan got injured and now Noe wan is being sent to the hospital. Right now Avery Wan is going to the hospital.





Mr Sori : Look if no one was injured and no one was sent to the hospital from the accident that isn’t an urgent matter! You may find this hilarious but i dont have time for this!!!





Lee Sum Wan : You are rude. Who are you?





Mr Sori : I'm Sori.





Lee Sum Wan : You should be sorry. Now give me your name!





Mr Sori : I'm Sori!!





Lee Sum Wan : I don't like your tone of voice Mr and I don't care, give me your name!





Mr Sori : Look lady, I told you already I'm Sori! I'm Sori!! I'm SORI!!! You didn't even give me your name!





Lee Sum Wan : I told u before I'm Sum Wan! Sum Wan!!! You better be careful my father is Sum Buddy. And my uncle holds a very big position in the company. He is Noe Buddy!

Sepenggal Surat dari ayam

Maafkan aku kalau tulisanku ini mengganggumu. Aku sendiri juga tidak yakin apakah benar menulis surat ini atau tidak. Tapi, kupikr, jika surat ini tidak pernah ada, mungkin tidak akan lagi ada kesempatan. Dengan tulisan ku yangberantakan ini ha.. ha.. kamu menyebutnya cakar ayam, semoga masih bisa terbaca, aku memberanikan diri.

Masih teringat, tiap pagi kamu selalu telat bangun. Sulit sekali untukmu bangun pagi. Sering kali kamu tidak sarapan, langsung saja berangkat. Lihat saja, badan kamu jadi kurus begitu. Tahukah kamu? Aku sangat sedih. Aku bertekad berbuat sesuatu untukmu. Tiap pagi aku akan bangun pagi-pagi, aku akan teriak terus sampai kamu bangun. Sering kali, tenggorokanku sakit, suaraku hilang, tapi aku tetap berusaha teriak sampai kamu bangun. Sekarang mungkin kamu harus berjuang sendiri,
maafkan aku, aku tidak bisa lagi membangunkanmu.

Kata dokter, telurku banyak mengandung protein. Aku begitu bahagia bisa
memberikan sesuatu dari diriku untukmu. Memang aku sulit sekali menerima ini, aku begitu sulit bertelur dengan harapan dapat anakku dapat segera menetas. Tapi sepertinya harapan itu tidak akan pernah terwujud. Setidaknya aku bisa melihatmu sehat karena telurku. Aku tidak pernah menyesal, karena aku mengasihimu, aku sangat mengasihmu.

Akhir-akhir ini, aku merasa aneh, daging pada tubuhku terasa membengkak, terutama bagian pahaku. Aku mulai bertanya kapan aku terakhir fitness. Tapi rupanya itu bukan hasil fitnessku selama ini, kamu telah melakukan sesuatu padaku. Seingatku sering kali aku tertusuk jarum yang tajam dan setelah itu, terasa ada carian yang masuk ke tubuhku. Pertama-tama kukira dengan badanku seperti ini, kamu ingin aku jadi atlit binaraga. Aku begitu bahagia, kamu begitu memperhatikanku. Ketika aku diangkut ke truk bersama teman-temanku, aku masih berpikir aku akan pergi ikut turnamen binaraga. Aku begitu bahagia berpikir bisa membawa pulang piala buatmu sampai aku sadar tempat apayang kami tuju. Aku melihat teman-temanku sudah terkapar, darah mengucur dimana-mana, mereka sudah tidak beryawa. Teriakanku tertahan, Ini bukan gedung turnamen, ini adalah rumah jagal. Akhirnya
aku mengerti, ternyata aku disuntik supaya dagingku besar, kamu akan
menikmati dagingku. Tapi semua itu sudah terlambat. Aku takut sekali, aku ingin lari keluar tapi aku tak bisa, aku tak berdaya.

Satu-persatu temanku dimasukkan ke dalam sebuah alat yang besar,
teriakan mereka begitu menyayat hati. Aku tahu pasti, sebentar lagi aku akan merasakannya. Aku heran, suara teriakanyang begitu keras, tidakkah itu mengganggumu? Mungkin kamu tidak mendegarnya atau lebih tepatnya tidak mau mendengarnya? Bukankah kita sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan? Bukankah dulu kita saling mengasihi? Kenapa kamu berubah begitu cepat? Apakah aku benar-benar tidak bermakna di matamu?
Waktuku sudah hampir habis, sebentar lagi akan tiba giliranku. Sudah tidak ada gunanya lagi aku berbicara terlalu banyak. Ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hmm, mungkin juga aku sudah berada dalam perutmu!
Tapi ada satu hal yang aku ingin sekali kamu tahu, bahwa aku masih mengasihmu, saudaraku. Aku doakan semoga kamu bisa hidup bahagia denga kasih. Semoga pengorbananku ini bermakna bagimu. Aku masih terus menantikan hari dimana kita bisa hidup bersama, saling mengasihi. Mungkinkah hari itu akan tiba?

Menulis Di Atas Pasir

Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menampar Pipiku Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya.Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu, Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menyelamatkan Nyawaku Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu? Temannya sambil tersenyum menjawab,Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu. Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Marilah kita belajar menulis diatas pasir


Kisah cinta seekor cicak

Ketika sedang merenovasi rumah, seorang pemuda cuba meruntuhkan suatu tembok. Rumah di Japan biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang dibuat dari kayu. Ketika tembok itu mulai roboh, dia menemui seekor cicak yang terperangkap di antara ruangkosong itu kerana kakinya melekat pada sebatang paku.
Dia merasa kasihan sekaligus heran. Lalu dia memperhati paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibuat.
Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan keadaan terperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Pemuda itu lalu berfikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Pemuda itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya…. AHHHH!
Pemuda itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.
Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki kurnia yang begitu mengagumkan.

Moral.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berfikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih, saudara lelaki, saudara perempuan….. Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.
JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!
Kisah ini berasal dari Japan
sumber : anonymous