Suatu malam saya bermimpi. Dalam mimpi, saya melihat Yesus membawa saya berjalan keliling.
Karena tidak tahu arah tujuan perjalanan kami maka saya bertanya; "Guru, di manakah Engkau tinggal?" Ia Hanya berkata; "Engkau ingin melihat tempat di mana aku tinggal? Mari ikutilah aku."
Ia membawa Saya ke kamp refugi di mana ada begitu banyak orang menanti penuh cemas butir-butir makanan buat mengisi perut mereka.
Sambil menunjuk ke arah orang-orang tersebut Yesus berkata; "Mereka semua mengingatkanku akan masa pelarianku dari Betlehem ke Mesir.Maria, ibuku sering bernostalgia tentang nasib pedih yang harus kamilalui di Mesir, suatu kehidupan di tanah asing tanpa identitas yanglegal dan jelas seperti mereka ini. Ketahuilah, Aku tinggal di sinibersama mereka."
Ia juga membawa saya ke Rumah sakit.
Sekali lagi Ia berkata; "Ketika memikul salibku ke Golgotha, akumengalami nasib seperti mereka ini, menghadapi hidup yang seakan tanpaharapan. Masih ingatkah engkau ketika saya berteriak di Taman Getsemanimeminta agar piala kepahitan itu beralih dari padaku? Aku yakinmerekapun sering mengulangi lagi teriakanKu itu. Ketahuilah, Aku jugaada di sini bersama mereka. Mereka tidak sendirian."
Yesus lalu membawa saya ke sebuah pabrik di mana ada banyak karyawan bekerja.
Kemudian Ia berkata; "Mereka kadang-kadang diperlakukan secara tidakadil oleh majikan mereka. Mereka kerap kali harus bekerja lembur tanpagaji yang serasi. Mereka mengingatkan kehidupanku sendiri yang harusbekerja sebagai tukang kayu, yang harus bekerja seperti seorang buruhkasar. Ketahuilah, Aku pun ada di sini bersama mereka."
Kami tiba di sebuah gereja yang megah dengan tabernakel yang indah,seindah surga itu sendiri. (Hahaha... siapa sih yang pernah melihatsurga?). Banyak orang keluar dan masuk gereja ini untuk memasang lilindan berdoa di sana.
Yesus lalu bergumam; "Aku juga hidup di sini. Tapi sayangnya, banyakorang mau agar Aku dikandangkan di tabernakel ini hanya untukdikeluarkan seminggu atau beberapa minggu sekali." KataNya dengan wajahsedih.
Namun tiba-tiba air mukaNya berubah cerah dan berkata dengan penuhantusias; "Tahukah engkau? Ada satu tempat di mana Aku belum pernahpergi."
Ia mengangkat sesuatu seperti selembar foto dan ditunjukannya kepadaku.Oh...ternyata itu adalah sebuah cermin dan saya melihat diri sayasendiri di dalamnya. Ia lalu bertanya; "Apakah engkau memiliki kunciuntuk masuk ke ruangan yang baru saja kamu lihat? Aku ingin masuk dantinggal di sana walau hanya untuk sebentar saja."
Tuhan..!!! Bantulah aku untuk membuka pintu hatiku bagimu. Lebih dariitu, bantulah aku untuk mengetahui bahwa Engkau sesungguhnya telah adadi dasar batinku dan menantikan kehadiranku di sana.
Tarsis Sigho (Imam Katolik)Sumber: www.pondokrenungan.com
Yoh 1:38-39"Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkautinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya".
Karena tidak tahu arah tujuan perjalanan kami maka saya bertanya; "Guru, di manakah Engkau tinggal?" Ia Hanya berkata; "Engkau ingin melihat tempat di mana aku tinggal? Mari ikutilah aku."
Ia membawa Saya ke kamp refugi di mana ada begitu banyak orang menanti penuh cemas butir-butir makanan buat mengisi perut mereka.
Sambil menunjuk ke arah orang-orang tersebut Yesus berkata; "Mereka semua mengingatkanku akan masa pelarianku dari Betlehem ke Mesir.Maria, ibuku sering bernostalgia tentang nasib pedih yang harus kamilalui di Mesir, suatu kehidupan di tanah asing tanpa identitas yanglegal dan jelas seperti mereka ini. Ketahuilah, Aku tinggal di sinibersama mereka."
Ia juga membawa saya ke Rumah sakit.
Sekali lagi Ia berkata; "Ketika memikul salibku ke Golgotha, akumengalami nasib seperti mereka ini, menghadapi hidup yang seakan tanpaharapan. Masih ingatkah engkau ketika saya berteriak di Taman Getsemanimeminta agar piala kepahitan itu beralih dari padaku? Aku yakinmerekapun sering mengulangi lagi teriakanKu itu. Ketahuilah, Aku jugaada di sini bersama mereka. Mereka tidak sendirian."
Yesus lalu membawa saya ke sebuah pabrik di mana ada banyak karyawan bekerja.
Kemudian Ia berkata; "Mereka kadang-kadang diperlakukan secara tidakadil oleh majikan mereka. Mereka kerap kali harus bekerja lembur tanpagaji yang serasi. Mereka mengingatkan kehidupanku sendiri yang harusbekerja sebagai tukang kayu, yang harus bekerja seperti seorang buruhkasar. Ketahuilah, Aku pun ada di sini bersama mereka."
Kami tiba di sebuah gereja yang megah dengan tabernakel yang indah,seindah surga itu sendiri. (Hahaha... siapa sih yang pernah melihatsurga?). Banyak orang keluar dan masuk gereja ini untuk memasang lilindan berdoa di sana.
Yesus lalu bergumam; "Aku juga hidup di sini. Tapi sayangnya, banyakorang mau agar Aku dikandangkan di tabernakel ini hanya untukdikeluarkan seminggu atau beberapa minggu sekali." KataNya dengan wajahsedih.
Namun tiba-tiba air mukaNya berubah cerah dan berkata dengan penuhantusias; "Tahukah engkau? Ada satu tempat di mana Aku belum pernahpergi."
Ia mengangkat sesuatu seperti selembar foto dan ditunjukannya kepadaku.Oh...ternyata itu adalah sebuah cermin dan saya melihat diri sayasendiri di dalamnya. Ia lalu bertanya; "Apakah engkau memiliki kunciuntuk masuk ke ruangan yang baru saja kamu lihat? Aku ingin masuk dantinggal di sana walau hanya untuk sebentar saja."
Tuhan..!!! Bantulah aku untuk membuka pintu hatiku bagimu. Lebih dariitu, bantulah aku untuk mengetahui bahwa Engkau sesungguhnya telah adadi dasar batinku dan menantikan kehadiranku di sana.
Tarsis Sigho (Imam Katolik)Sumber: www.pondokrenungan.com
Yoh 1:38-39"Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkautinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar