Lee Sum Wan : Hello can I speak to Annie Wan?
Mr Sori : Yes u could speak to me.
Lee Sum Wan : No! I want to speak to Annie Wan!
Mr Sori : You are now talking to someone! Who is this?
Lee Sum Wan : I'm Sum Wan. And I need to talk to Annie Wan! It's urgent!
Mr Sori : I know u are someone and u want to talk to anyone! But what's this urgent matter about?
Lee Sum Wan : Well just tell my sister Annie Wan that our brother was involved in an accident. Noe Wan got injured and now Noe wan is being sent to the hospital. Right now Avery Wan is going to the hospital.
Mr Sori : Look if no one was injured and no one was sent to the hospital from the accident that isn’t an urgent matter! You may find this hilarious but i dont have time for this!!!
Lee Sum Wan : You are rude. Who are you?
Mr Sori : I'm Sori.
Lee Sum Wan : You should be sorry. Now give me your name!
Mr Sori : I'm Sori!!
Lee Sum Wan : I don't like your tone of voice Mr and I don't care, give me your name!
Mr Sori : Look lady, I told you already I'm Sori! I'm Sori!! I'm SORI!!! You didn't even give me your name!
Lee Sum Wan : I told u before I'm Sum Wan! Sum Wan!!! You better be careful my father is Sum Buddy. And my uncle holds a very big position in the company. He is Noe Buddy!
Selasa, 25 Januari 2011
Sepenggal Surat dari ayam
Maafkan aku kalau tulisanku ini mengganggumu. Aku sendiri juga tidak yakin apakah benar menulis surat ini atau tidak. Tapi, kupikr, jika surat ini tidak pernah ada, mungkin tidak akan lagi ada kesempatan. Dengan tulisan ku yangberantakan ini ha.. ha.. kamu menyebutnya cakar ayam, semoga masih bisa terbaca, aku memberanikan diri.
Masih teringat, tiap pagi kamu selalu telat bangun. Sulit sekali untukmu bangun pagi. Sering kali kamu tidak sarapan, langsung saja berangkat. Lihat saja, badan kamu jadi kurus begitu. Tahukah kamu? Aku sangat sedih. Aku bertekad berbuat sesuatu untukmu. Tiap pagi aku akan bangun pagi-pagi, aku akan teriak terus sampai kamu bangun. Sering kali, tenggorokanku sakit, suaraku hilang, tapi aku tetap berusaha teriak sampai kamu bangun. Sekarang mungkin kamu harus berjuang sendiri,
maafkan aku, aku tidak bisa lagi membangunkanmu.
Kata dokter, telurku banyak mengandung protein. Aku begitu bahagia bisa
memberikan sesuatu dari diriku untukmu. Memang aku sulit sekali menerima ini, aku begitu sulit bertelur dengan harapan dapat anakku dapat segera menetas. Tapi sepertinya harapan itu tidak akan pernah terwujud. Setidaknya aku bisa melihatmu sehat karena telurku. Aku tidak pernah menyesal, karena aku mengasihimu, aku sangat mengasihmu.
Akhir-akhir ini, aku merasa aneh, daging pada tubuhku terasa membengkak, terutama bagian pahaku. Aku mulai bertanya kapan aku terakhir fitness. Tapi rupanya itu bukan hasil fitnessku selama ini, kamu telah melakukan sesuatu padaku. Seingatku sering kali aku tertusuk jarum yang tajam dan setelah itu, terasa ada carian yang masuk ke tubuhku. Pertama-tama kukira dengan badanku seperti ini, kamu ingin aku jadi atlit binaraga. Aku begitu bahagia, kamu begitu memperhatikanku. Ketika aku diangkut ke truk bersama teman-temanku, aku masih berpikir aku akan pergi ikut turnamen binaraga. Aku begitu bahagia berpikir bisa membawa pulang piala buatmu sampai aku sadar tempat apayang kami tuju. Aku melihat teman-temanku sudah terkapar, darah mengucur dimana-mana, mereka sudah tidak beryawa. Teriakanku tertahan, Ini bukan gedung turnamen, ini adalah rumah jagal. Akhirnya
aku mengerti, ternyata aku disuntik supaya dagingku besar, kamu akan
menikmati dagingku. Tapi semua itu sudah terlambat. Aku takut sekali, aku ingin lari keluar tapi aku tak bisa, aku tak berdaya.
Satu-persatu temanku dimasukkan ke dalam sebuah alat yang besar,
teriakan mereka begitu menyayat hati. Aku tahu pasti, sebentar lagi aku akan merasakannya. Aku heran, suara teriakanyang begitu keras, tidakkah itu mengganggumu? Mungkin kamu tidak mendegarnya atau lebih tepatnya tidak mau mendengarnya? Bukankah kita sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan? Bukankah dulu kita saling mengasihi? Kenapa kamu berubah begitu cepat? Apakah aku benar-benar tidak bermakna di matamu?
Waktuku sudah hampir habis, sebentar lagi akan tiba giliranku. Sudah tidak ada gunanya lagi aku berbicara terlalu banyak. Ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hmm, mungkin juga aku sudah berada dalam perutmu!
Tapi ada satu hal yang aku ingin sekali kamu tahu, bahwa aku masih mengasihmu, saudaraku. Aku doakan semoga kamu bisa hidup bahagia denga kasih. Semoga pengorbananku ini bermakna bagimu. Aku masih terus menantikan hari dimana kita bisa hidup bersama, saling mengasihi. Mungkinkah hari itu akan tiba?
sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/ —> anonim
Menulis Di Atas Pasir
Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menampar Pipiku Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya.Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu, Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menyelamatkan Nyawaku Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu? Temannya sambil tersenyum menjawab,Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu. Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Marilah kita belajar menulis diatas pasir
sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/ —> anonim
Kisah cinta seekor cicak
Ketika sedang merenovasi rumah, seorang pemuda cuba meruntuhkan suatu tembok. Rumah di Japan biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang dibuat dari kayu. Ketika tembok itu mulai roboh, dia menemui seekor cicak yang terperangkap di antara ruangkosong itu kerana kakinya melekat pada sebatang paku.
Dia merasa kasihan sekaligus heran. Lalu dia memperhati paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibuat.
Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan keadaan terperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Pemuda itu lalu berfikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Pemuda itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya…. AHHHH!
Pemuda itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.
Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki kurnia yang begitu mengagumkan.
Moral.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berfikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih, saudara lelaki, saudara perempuan….. Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.
JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!
Kisah ini berasal dari Japan
sumber : anonymous
Selasa, 04 Januari 2011
"I'm Fine, Thank You.."
“Hunny, bagaimana kabarmu hari ini?” tanyaku penuh antusias menyambut kepulangannya dari kantor.
“Fine, thank you…,” jawabnya santai
“Nggak ada masalah di kerjaan?”
“Nggak ada, biasa aja….”
“Gimana dengan anak buahmu yang baru?” mulai suara penasaranku keluar…
“Ya gitulah hunny...,” kembali dia menjawab dengan senyum santai….
“Nggak ada yang bisa diceritain nih, tentang pengalaman hari ini di kantor..?” semakin aku penasaran….
“Ya itu hunny, semua baik-baik saja kok…”
Haaaahhhh….ya gini ini susahnya kalo ngomong sama cowo….
Coba kalo situasinya dibalik. Aku yang pulang dari kantor, dan dia yang bertanya bagaimana kabarku hari itu.
Maka yang akan terdengar adalah….”Aduh hunny, tadi si A begini……si B begitu….tuh si C kalo diajak ngomong jawabnya nggak enak banget sih….eh, tahu nggak hunny, ternyata si D mau resign….” dan seterusnya, kalo bisa jangan ada satu detail pun yang terlewatkan….
Itulah caraku berbagi. Itulah caraku menunjukkan, bahwa dia adalah temanku yang terbaik….sehingga aku bisa mempercayakan semua cerita, rahasia, permasalahanku padanya dengan tanpa prasangka....Dengan bercerita dan didengarkan, aku bisa lebih rileks, lebih santai, merasa disayang, dan diperhatikan….
Tapi dia kok nggak bisa begitu juga ya?
Kalo aku bertanya dengan lima kata, dijawab dengan satu kata…..kalo pertanyaannya ditambah menjadi sepuluh kata…..jawabannya tetap satu kata….pertanyaannya jadi dua puluh kata….jawabannya tetaplah satu kata.
Kalo tambah didesak…..dia jadi bete….dan semakin diam seribu bahasa.
Tinggal aku yang bengong…loh kok gitu?
Sebenarnya dia sayang nggak sih sama aku? Sebenarnya dia percaya sama aku nggak sih? Kenapa ya, kok nggak mau berbagi perasaan? Apa yang dia sembunyikan? Kok main rahasia-rahasian gitu sih…. dan mulailah berbagai macam sinetron ditayangkan di dalam pikiran.
Kedengarannya klise ya? Buat mereka yang sudah pernah membaca “Men are from Mars, Women are from Venus”, pasti dengan mudah menebak alasannya kenapa susah sekali buat pria untuk curhat. Yah, namanya juga pria…..dari sononya makhluk Mars ini memang memiliki kebutuhan yang minim untuk bercerita tentang perasaannya….Nggak perlu cerita kalo nggak perlu bantuan. Kalo cerita, berarti dia benar-benar membutuhkan nasehat atau bantuan untuk menyelesaikannya. Dan kalau dia mengharapkan suatu solusi, maka yang diharapkan adalah benar-benar solusi….bukan ceramah panjang lebar yang muter-muter dan bertele-tele….
Sebenarnya ini bukan promosi buku Men are from Mars, Women are from Venus loh…Hanya saja setelah direnung-renungkan ….sebenarnya banyak percekcokan dan prasangka yang bisa dicegah dalam suatu rumah tangga, kalo saja kita mau menambah wawasan tentang karakter kita dan pasangan kita.
Kalau memang si wanita sudah tahu, bahwa memang sifat dasar pria itu cenderung tidak suka ribut-ribut dan memiliki kebutuhan yang minimum untuk berbagi perasaan….apa ya perlu si wanita ini terus memaksa sang pria untuk curhat mengenai isi hatinya setiap hari? Apa ya perlu si wanita merasa tidak disayangi karena dia merasa sang pria tidak mau terbuka?
Padahal jika dilihat dari sudut pandang sang pria itu, dia merasa bukan itu caranya menunjukkan rasa sayang. Aku kan bekerja keras untuk kamu….aku berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga…ya itulah caraku menunjukkan rasa sayang…kira-kira mungkin begitulah jawaban yang keluar dari mulut sang pria
Nah, lain ceritanya kalo kita sama sekali clue-less tentang perbedaan-perbedaan karakter wanita dan pria tersebut. Bisa-bisa yang muncul adalah perasaan frustasi karena ekspektasi-ekspektasi yang tidak terpenuhi dari diri pasangan kita. Dan frustasi yang bertahun-tahun ditumpuk, bisa jadi lama-lama menjadi suatu bom waktu yang dapat menghancurkan relasi itu sendiri.
Jadi, lain kali kalau aku menyambut suamiku pulang…..
“Hunny, gimana kabarmu hari ini?”
“Fine, thank you….”
Sudah cukup, tidak usah ditanya lebih lanjut….karena itu memang berarti bahwa dia baik-baik saja….
I’m happier, he’s happier, we’re both happy….^o^
Jakarta, 8 Juli 2010
Thank you hunny, untuk inspirasi dari “I’m fine, thank you”-nya….
Kesabaran Seorang IBU
Seorang nenek2 terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.
Si ibu bertanya "Itu burung apa yg berdiri disana??"
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sedikit kesal anaknya menjawab "Ya bangau mama...!"
Kemudian ibunya kembali bertanya
"Lantas itu burung apa ?" Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak menjawab "Ya bangau mama, kan sama saja...! Kok mama gak liat dia terbang!"
Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan...
"Dulu 35 tahun yang lalu aku memangkumu dan menjawab pertanyaan yg sama untukmu sebanyak 10 kali... Sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali... Dan kau membentak ku 2 kali..."
Si anak terdiam... dan memeluk mamanya.
Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita?
Sayangilah Mama / Ibumu dgn sungguh2 krn sorga berada di telapak kaki Ibu.
Si ibu bertanya "Itu burung apa yg berdiri disana??"
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sedikit kesal anaknya menjawab "Ya bangau mama...!"
Kemudian ibunya kembali bertanya
"Lantas itu burung apa ?" Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak menjawab "Ya bangau mama, kan sama saja...! Kok mama gak liat dia terbang!"
Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan...
"Dulu 35 tahun yang lalu aku memangkumu dan menjawab pertanyaan yg sama untukmu sebanyak 10 kali... Sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali... Dan kau membentak ku 2 kali..."
Si anak terdiam... dan memeluk mamanya.
Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita?
Sayangilah Mama / Ibumu dgn sungguh2 krn sorga berada di telapak kaki Ibu.
[JOKE] bahasa inggris ala orang indonesia
These are some good signs that English has been used widely in Indonesia and merged within local native languanges.
BETAWIEnglish:
Jakarte English is marked by the 'sih', 'deh', 'dong', 'nih', etc
- That book is very good, deh.- Can you speak english?... yeah, a little sih I can!
- Use my money first nih..
- Give me more dong..
- How sih? Little little angry..
SUNDAnglish is also available,embeded with 'atuh', 'euy', 'mah'
- Well, if that kind, it pretty so-so atuh
- It can't be that way euy..
- I am mah, not like that... anything else?
JAVANISH English..
The typical Javanese language: 'lho', 'lha', 'tho', 'kok', 'ki', etc
- Lho, I already bought that book!
- Kok, buying again?
- I told you many times 'tho' !
- Lha, I didn't know tho yo... how ki !?
- Don't be like that, no....!?
Other exclamation words of Java: 'wo_', 'wah', 'wé_', 'jian', and 'jé_'
- Wé_ lha this book is mine jé...!
- Wo_, only like that tho!
- Wah, expensive, tho?
- Jian, Vera is beautiful tenan!
We may also use "Jan", pronounce it with longer vowel sound to make it more dramatic, like "jaaan" or "jiaaaan"
English SUROBOYONAN is marked by 'tah' and the famous word is 'dianc**' (lho? kok using this word tho? This is bad word jé..)
-Do you feel sick, tah ?
-Dianc**... he took my money, rek !
There are also abundant 'sound effect' or onomatopoeia in Javanese language that are commonly used:
- Suddenly, mak bedhengus Curtis appeared
- My head feels pain, mak cleng !
- Mak tlepok, and just like that I got a manggo !
- My chicken is suddenly died, mak cekengkeng !
- Mak gedebug, Mas Oji fell down.
- Mak jegagik....my boss appeared, I was so surprised ngantek my papers fell down ngono kae..
BETAWIEnglish:
Jakarte English is marked by the 'sih', 'deh', 'dong', 'nih', etc
- That book is very good, deh.- Can you speak english?... yeah, a little sih I can!
- Use my money first nih..
- Give me more dong..
- How sih? Little little angry..
SUNDAnglish is also available,embeded with 'atuh', 'euy', 'mah'
- Well, if that kind, it pretty so-so atuh
- It can't be that way euy..
- I am mah, not like that... anything else?
JAVANISH English..
The typical Javanese language: 'lho', 'lha', 'tho', 'kok', 'ki', etc
- Lho, I already bought that book!
- Kok, buying again?
- I told you many times 'tho' !
- Lha, I didn't know tho yo... how ki !?
- Don't be like that, no....!?
Other exclamation words of Java: 'wo_', 'wah', 'wé_', 'jian', and 'jé_'
- Wé_ lha this book is mine jé...!
- Wo_, only like that tho!
- Wah, expensive, tho?
- Jian, Vera is beautiful tenan!
We may also use "Jan", pronounce it with longer vowel sound to make it more dramatic, like "jaaan" or "jiaaaan"
English SUROBOYONAN is marked by 'tah' and the famous word is 'dianc**' (lho? kok using this word tho? This is bad word jé..)
-Do you feel sick, tah ?
-Dianc**... he took my money, rek !
There are also abundant 'sound effect' or onomatopoeia in Javanese language that are commonly used:
- Suddenly, mak bedhengus Curtis appeared
- My head feels pain, mak cleng !
- Mak tlepok, and just like that I got a manggo !
- My chicken is suddenly died, mak cekengkeng !
- Mak gedebug, Mas Oji fell down.
- Mak jegagik....my boss appeared, I was so surprised ngantek my papers fell down ngono kae..
kasih ibu
Pada malam itu, Ana bertengkar dengan Ibunya.
Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah Kedai Bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan.
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik Kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata,
“Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi ?”
“Ya, tapi.. aku tak membawa uang”,
jawab Ana dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu”
jawab si Pemilik Kedai.
"Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, si pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap,
kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa Nona?”, tanya si Pemilik Kedai.
“Tidak apa-apa. Aku hanya terharu”,
jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi.
Tapi, Ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku,
segera mengusirku dari Rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah.
Dan kau, seorang yang baru kukenal,
tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan Ibu Kandungku sendiri”,
katanya kepada sang Pemilik Kedai.
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana,
menarik nafas panjang dan berkata,
“Nona, mengapa kau berpikir seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini,
mengapa kau tidak Berterima Kasih kepadanya ?
Dan kau malah bertengkar dengannya”
Ana, terhenyak mendengar hal tersebut.
“Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut ?
Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada Ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya.
Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya”.
Ana segera menghabiskan bakminya,
lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke Rumahnya.
Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada Ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat Ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah,
“Ana, kau sudah pulang, cepat masuklah,
aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur,
makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”.
Saudaraku terkasih,
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat Berterima Kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan mereka kepada kita.
Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita,
kita harus ingat bahwa kita seharusnya Berterima Kasih kepada mereka seumur hidup kita.
Seringkali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja.
Tetapi sebenarnya Kasih dan Kepedulian Orang Tua adalah hadiah paling Berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir.
Pikirkanlah hal ini..
Apakah kita mau menghargai Pengorbanan tanpa Syarat dari Orang Tua kita ?
Saudaraku terkasih,
Jika Anda mendapat berkat dari tulisan diatas, maka bagikan juga kepada teman dan orang terkasih Anda.
(Ulangan 5:16)
Hormatilah Ayahmu dan Ibumu,
seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, ALLAHmu,
supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, ALLAHmu, kepadamu.
(Lukas 18:20)
Engkau tentu mengetahui segala perintah ALLAH :
Jangan berzinah,
Jangan membunuh,
Jangan mencuri,
Jangan mengucapkan saksi dusta,
Hormatilah Ayahmu dan Ibumu."
LORD JESUS bless you and me, now and forever.
<3•̃⌣•̃<3 ã ♏ Ä© Ππ <3•̃⌣•̃<3
Ketika Aku Terjun Bebas
Saat aku merasa sudah tidak sanggup memikul beban hidupku yang begitu berat, aku mengakhiri hidupku dgn melompat dari sebuah gedung Lt. 11
Kulihat pasangan yang terkenal sangat harmonis dan saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul satu sama lain.
Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lt.9
Di lt.8 Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya.
Di lt.7 Linda sedang minum obat anti depresi.
Di lt.6 Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari
di lt.5 Mr. Wong yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya
di lt.4 Rosa bertengkar lagi dengan pacarnya.
Di lt.3 pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya
Di lt.2 Lily sdg memandangi foto suaminya yg sudah meninggal 6 bulan lalu
Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang
Skrg aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri
Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bhw ternyata keadaanku sebenarnya tdk begitu buruk.. :'(
Semua orang yang kulihat tadi skrg sedang melihat aku… terkapar meregang nyawa... O:)
Kurasa setelah mereka melihat kondisiku skrg, mereka akan berpikir bhw sebenarnya keadaan mereka tdk terlalu buruk.
“Be grateful for whoever you are….coz if u compare it to others, u’ll be suprised of their secret life “
“Bersyukurlah atas dirimu apa adanya… karena bila kamu membandingkan dgn orang lain, kamu akan “terkejut” dengan rahasia hidup mereka”
Dan..
Cintailah dirimu, walaupun seberapa berat masalah yang menimpamu. Anda tetaplah berharga di mata Tuhan. dan Anda bisa menjadi alat yang dipakai-Nya, untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Anda bisa menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membutuhkannya.
Semoga bermanfaat..!
* Cerita ini pernah dimuat di buku: Life is Wonderful (Andrew Ho)
Buku Harian Ayah
Ayah dan Ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, dan saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.
Perkawinan Ayah dan Ibu ini selalu menjadi Teladan bagi saya. Saya sangat mengagumi beliau berdua. Dan melihat kehidupan perkawinan yang begitu menyenangkan, Saya juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang Pria yang Baik, Seorang Suami yang Baik seperti Ayah saya.
Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit. Tidak lama setelah menikah, saya dan Istri mulai sering bertengkar hanya disebabkan hal-hal kecil dalam rumah tangga. Misalnya, saya terlambat pulang kerumah karena ada kerja yang mengharuskan saya lembur. Isteri marah karena saya tidak sempat melayaninya bicara disebabkan badan saya yang sudah sangat letih, dan ingin segera tidur.
Lain saat, kami terlibat pertengkaran hanya masalah acara Televisi. Saya ingin nonton acara olah raga, sementara Isteri ingin nonton Sinetron.
Atau Isteri ngomel sepulang dari pesta, gara-gara saya lebih asyik ngobrol dengan teman-teman saya yang memang lama tak jumpa, dan membiarkan Isteri saya sendiri.
Belum lagi kebiasaan baru Isteri saya yang membuat saya tidak nyaman. Dia suka sekali mengenakan dasternya yang kedodoran, kalau saya ingatkan selalu mengatakan bahwa daster itu nyaman sekali untuk dikenakan.
Heran juga saya, mengapa dia tidak seperti dulu, saat masa pacaran kami dan diawal pernikahan kami dulu. Dia selalu rapi dan serasi dalam berpakaian. Rambutnya selalu tersisir rapi, dan tubuhnya berbau wangi.
Tempat tidur kami juga selalu hangat dengan Kemesraan. Cinta kami begitu manis dan menyenangkan. Tutur katanya juga selalu halus dan lembut. Dia selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menatap wajah saya dengan mata yang berbinar penuh kasih sayang.
Terus terang saya kehilangan masa-masa yang menyenangkan dan penuh Cinta Kasih itu.
Pernah saya turuti nasihat seorang teman, untuk membina kembali Kemesraan itu dengan melakukan Bulan Madu ulang dihari yang khusus dan tempat khusus hanya berduaan saja. Tetapi itu hanya bertahan selama masa bulan madu itu saja, setelah kembali lagi ke rumah dan menjalani masa-masa kebersamaan dalam rutinitas, Semuanya kembali lagi ke kondisi semula. Bertengkar dan bertengkar....
Saya sangat mencintai Isteri saya dan saya merindukan suasana penuh Kedamaian seperti kehidupan berkeluarga Ayah dan Ibu saya. Mereka begitu mesra dan tak pernah terlibat pertengkaran.
Keinginan hati untuk memulihkan kondisi perkawinan kami yang selalu terlibat pertengkaran, membuat saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada Ayah, sewaktu saya dan isteri berkunjung kerumah Orang Tua.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun Ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah itu beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, Ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.
Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis Buku Harian ? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan Ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas.
Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.
Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya." "Anak - anak terlalu berisik, untung ada dia."
Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam Kebaikan dan Cinta Ibu kepada Ayah, mengenai Cinta Ibu terhadap anak-anak dan terhadap keluarga ini.
Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, air mata mengalir dari mata saya. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada Ayah "Ayah, saya sangat mengagumi Ayah dan Ibu."
Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa. ..." kata Ayah sambil tersenyum lebar.
"Anakku, menjadi Suami Istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan-benturan. Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling Pengertian dan Toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, Ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada Ayah, mengomel. Waktu itu Ayah bersembunyi di depan rumah, di dalam Buku Catatan Ayah tuliskan segala hal yang telah Ibumu lakukan demi rumah tangga ini.
Sering kali dalam hati Ayah penuh dengan amarah waktu menulis dikertas itu, sehingga kertas itu sobek akibat tembus oleh pena. Tapi Ayah masih saja terus menulis satu demi satu kebaikan Ibumu, Ayah renungkan bolak balik dan akhirnya emosi Ayah juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah Kebaikan dari Ibumu."
Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada Ayah, "Ayah, apakah Ibuku pernah melihat catatan-catatan ini ?"
Ayah hanya tertawa dan berkata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diri Ayah. Kadang kala dimalam hari, menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. ha... ha..... ha....."
Memandang wajah Ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba tiba saya sadar akan Rahasia dari suatu Pernikahan :
"CINTA itu sebenarnya sangat Sederhana : Ingat dan catat kebaikan dari orang lain. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."
Kisah seorang Ibu yang Kurus dan Tua
Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.
Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. 'Hingga tetes terakhir', pikirnya.
Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"
Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung.
Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"
Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.
Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.
Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.
Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.
Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?"
"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku". Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku.
PESAN SPONSOR :
"Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.
Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut.
4 ORANG KEKASIH
Renungan Harian dari ALPHA OMEGA
4 Orang Kekasih... (Sekedar sebuah analogi, utk ke-Imanan)
Suatu ketika, ada seorang Pria yang mempunyai 4 orang Kekasih,
Dia mencintai Kekasih yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua kekasihnya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat Kekasih keempatnya ini.
Pria itu juga mencintai Kekasih yang ketiga. Dia sangat Bangga dengan kekasihnya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau kekasihnya ini akan lari dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan Kekasih yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah Kekasih yang Sabar dan penuh Pengertian. Kapanpun Pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan Kekasihnya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi dirinya, melewati masa-masa yang sulit.
Lalu mengenai Kekasih yang pertama, Dia adalah pasangan yang sangat Setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan mereka. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang Kekasih. Akan tetapi, sang Sales Manager ini tak begitu mencintainya. Walaupun sang Kekasih Pertama ini begitu sayang padanya, namun, sang Pria ini tak begitu mempedulikannya.
Suatu ketika, si Pria sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati, "Saat ini, aku punya 4 orang Kekasih, Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."
Lalu, ia meminta semua Kekasihnya datang, dan kemudian mulai bertanya pada Kekasih Keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku ?
Ia terdiam. "Tentu saja Tidak, "jawab Kekasih keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada Kekasih Ketiga. "Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku ?
Kekasihnya menjawab, Hidup begitu Indah disini, Aku akan mencari pasangan lain lagi jika kau mati.
Sang pria begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada Kekasih Keduanya, "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku ?"
Sang Kekasih menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja, Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu."
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang Pria kini merasa putus asa.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.
Sang pria lalu menoleh ke samping, dan mendapati Kekasih Pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan.
Merasa menyesal, sang Pria itu lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, Kekasihku."
Sesungguhnya kita punya 4 orang Kekasih dalam hidup ini....
* Kekasih yang Keempat, adalah TUBUH kita... Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, Semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-NYA.
** Kekasih yang Ketiga, adalah Status Sosial dan Kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
*** Sedangkan Kekasih yang Kedua, adalah Kerabat dan Teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.
Dan, Kekasih Pertama kita adalah IMAN, JIWA dan Perbuatan BAIK kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi Kekayaan dan Kesenangan Pribadi. Namun, sebenarnya, hanya Iman, Jiwa dan Perbuatan Baik kita sajalah yang mampu untuk terus Setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Sampai akhir jaman....
Langganan:
Postingan (Atom)