Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk dibangku SMA dulu. Cerita yang
akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun
naif, namun bermakna sangat dalam.
Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam
penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara.
Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada
sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat
menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan
diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat
menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih
dari itu : tidak berharga ! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan
menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana
jika ia meminta odol pada TUHAN ?
Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan
jawaban dari-NYA . Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun
bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua
yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta
odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya
harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele
dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok
hari –entah sampai berapa hari-menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak
penting bagi orang lain,tetapi sangat penting bagi dirinya.; Maka dengan tekad
bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk
mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok
ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang
mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik :
“TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”. Doa selesai. Wajah
lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan
peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang
berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu
saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu
menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau
dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.
Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.
“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas
besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!!
Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini
Paaaaaaaaak. .!!!”
Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’
itu.
“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara
selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”
*Brrrraaaaang !!!!*
Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki
gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.
Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya.
Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan
mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur
pulas
Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini
karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan
menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk,
pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ??
Aku yakin ia disini tadi malam.
<“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas
dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang
dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang
bermimpi
“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.
“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab
petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya
itu buat kamu”. Petugas pun ngeloyor pergi.
Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok
ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.
Tiba-tiba saja lutunya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN
!!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan
gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam
kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak
terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol,
sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa
helai pakaian sehari-hari.
Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan
aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini
dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan
kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita
seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan,
kebimbangan dan putus asa.
Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol
pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika
kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA
yang menciptakan mereka.
Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “*Seandainya saja engkau
mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat*”
(selesai).
Sabtu, 27 November 2010
odol dari surga
Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk dibangku SMA dulu. Cerita yang
akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun
naif, namun bermakna sangat dalam.
Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam
penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara.
Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada
sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat
menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan
diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat
menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih
dari itu : tidak berharga ! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan
menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana
jika ia meminta odol pada TUHAN ?
Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan
jawaban dari-NYA . Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun
bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua
yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta
odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya
harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele
dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok
hari –entah sampai berapa hari-menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak
penting bagi orang lain,tetapi sangat penting bagi dirinya.; Maka dengan tekad
bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk
mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok
ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang
mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik :
“TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”. Doa selesai. Wajah
lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan
peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang
berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu
saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu
menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau
dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.
Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.
“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas
besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!!
Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini
Paaaaaaaaak. .!!!”
Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’
itu.
“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara
selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”
*Brrrraaaaang !!!!*
Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki
gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.
Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya.
Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan
mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur
pulas
Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini
karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan
menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk,
pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ??
Aku yakin ia disini tadi malam.
<“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas
dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang
dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang
bermimpi
“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.
“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab
petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya
itu buat kamu”. Petugas pun ngeloyor pergi.
Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok
ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.
Tiba-tiba saja lutunya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN
!!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan
gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam
kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak
terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol,
sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa
helai pakaian sehari-hari.
Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan
aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini
dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan
kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita
seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan,
kebimbangan dan putus asa.
Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol
pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika
kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA
yang menciptakan mereka.
Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “*Seandainya saja engkau
mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat*”
(selesai).
akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun
naif, namun bermakna sangat dalam.
Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam
penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara.
Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada
sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat
menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan
diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat
menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih
dari itu : tidak berharga ! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan
menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana
jika ia meminta odol pada TUHAN ?
Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan
jawaban dari-NYA . Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun
bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua
yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta
odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya
harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele
dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok
hari –entah sampai berapa hari-menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak
penting bagi orang lain,tetapi sangat penting bagi dirinya.; Maka dengan tekad
bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk
mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok
ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang
mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik :
“TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”. Doa selesai. Wajah
lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan
peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang
berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu
saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu
menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau
dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.
Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.
“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas
besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!!
Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini
Paaaaaaaaak. .!!!”
Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’
itu.
“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara
selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”
*Brrrraaaaang !!!!*
Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki
gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.
Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya.
Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan
mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur
pulas
Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini
karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan
menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk,
pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ??
Aku yakin ia disini tadi malam.
<“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas
dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang
dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang
bermimpi
“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.
“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab
petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya
itu buat kamu”. Petugas pun ngeloyor pergi.
Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok
ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.
Tiba-tiba saja lutunya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN
!!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan
gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam
kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak
terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol,
sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa
helai pakaian sehari-hari.
Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan
aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini
dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan
kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita
seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan,
kebimbangan dan putus asa.
Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol
pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika
kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA
yang menciptakan mereka.
Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “*Seandainya saja engkau
mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat*”
(selesai).
Perbuatan baik itu tidaklah sia-sia
Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan. Dia telah
menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang
ditemuinya.
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia
menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya
tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada
seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya
Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu
juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan
sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada
seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini
si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.
Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan
segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok
harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah
uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ”
Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang
kaya raya”.
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang
“Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang
tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa
lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu
pula dengan “kecerobohan” si dermawan.
Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa
di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan
sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya
ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh
keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang
bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik,
pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya
raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir,
tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya
segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si
dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang
lain.
Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap sutau kebaikan.
Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal
berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita
berikan.
-------
menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang
ditemuinya.
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia
menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya
tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada
seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya
Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu
juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan
sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada
seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini
si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.
Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan
segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok
harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah
uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ”
Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang
kaya raya”.
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang
“Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang
tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa
lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu
pula dengan “kecerobohan” si dermawan.
Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa
di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan
sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya
ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh
keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang
bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik,
pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya
raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir,
tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya
segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si
dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang
lain.
Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap sutau kebaikan.
Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal
berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita
berikan.
-------
Love ur mom
Hi Sahabatku smua yang masih punya Ibu,
Buat yang terbaik buak ibumu selagi masih hidup..do it now...
Have a nice weekend.
Aku mempunyai pasangan hidup...
Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari ibu
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada ibu
Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku
Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk anak dianter ke rumah ibu
Saat sambut valentine slalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"
Selalu aku ingat pasanganku
Selalu ibu yg ingat aku
Setiap saat aku akan tlpon pasanganku
Kalau inget aku akan tilpon ibu
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu
Renungkan:
"Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja...
bolehkah kau kirim uang untuk ibu?
Ibu tdk mnta banyak... lima puluh rb sebulan pun cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya........
Tapi kalau ibu sudah tiada............
Ibu aku RINDU.......AKU RIIINDDUU... SANGAT RINDU....
Berapa bnyk yang sanggup menyuapkan ibunya....
berapa bnyk yang sanggup melap muntah ibunya.....
berapa bnyk yang sanggup mengganti lampin ibunya.....
berapa bnyk yang sanggup..... membersihkan najis ibunya.......
berapa bnyk yang sanggup....... membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....
berapa bnyk yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya....
Dan akhir sekali berapa bnyk yang sembahyang JENAZAH ibunya......
"Jika kamu menyayangi ibumu, "forward"kanlah kepada sahabat- sahabat anda
*1org: Kamu tdk sayang ibumu
*2-4org: Kamu sayang ibumu
*5-9org: Bagus kamu syg ibumu
*10/lebih: Selamat kamu disayang oleh ibumu n kamu jg sgt sayang ibumu.
This e-mail and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. If you have received this email in error please notify the sender immediately by return e-mail and delete all copies of this message and its attachments. Any opinion contained in this message is that of the author and is not given or endorsed by PT. Mitra Adiperkasa Tbk or its subsidiaries unless otherwise clearly indicated in this message.
Buat yang terbaik buak ibumu selagi masih hidup..do it now...
Have a nice weekend.
Aku mempunyai pasangan hidup...
Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari ibu
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada ibu
Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku
Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk anak dianter ke rumah ibu
Saat sambut valentine slalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"
Selalu aku ingat pasanganku
Selalu ibu yg ingat aku
Setiap saat aku akan tlpon pasanganku
Kalau inget aku akan tilpon ibu
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu
Renungkan:
"Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja...
bolehkah kau kirim uang untuk ibu?
Ibu tdk mnta banyak... lima puluh rb sebulan pun cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya........
Tapi kalau ibu sudah tiada............
Ibu aku RINDU.......AKU RIIINDDUU... SANGAT RINDU....
Berapa bnyk yang sanggup menyuapkan ibunya....
berapa bnyk yang sanggup melap muntah ibunya.....
berapa bnyk yang sanggup mengganti lampin ibunya.....
berapa bnyk yang sanggup..... membersihkan najis ibunya.......
berapa bnyk yang sanggup....... membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....
berapa bnyk yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya....
Dan akhir sekali berapa bnyk yang sembahyang JENAZAH ibunya......
"Jika kamu menyayangi ibumu, "forward"kanlah kepada sahabat- sahabat anda
*1org: Kamu tdk sayang ibumu
*2-4org: Kamu sayang ibumu
*5-9org: Bagus kamu syg ibumu
*10/lebih: Selamat kamu disayang oleh ibumu n kamu jg sgt sayang ibumu.
This e-mail and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. If you have received this email in error please notify the sender immediately by return e-mail and delete all copies of this message and its attachments. Any opinion contained in this message is that of the author and is not given or endorsed by PT. Mitra Adiperkasa Tbk or its subsidiaries unless otherwise clearly indicated in this message.
Hidup itu seperti membuat Guci
Pernah lihat Guci China ? Tentunya pernah, dan reaksi pertama kita adalah
tentang keindahan dan kecantikannya.
Pernah tidak melihat cara pembuatannya ? Ada yang pernah dan ada yang
belum...atau bahkan ada yang tidak tahu caranya membuat.
Baiklah, sedikit saya cerita tentang pembuatan guci (tapi kalau ada salah ya
mohon dimaafkan...karena saya bukan ahli buat Guci dan memang tidak sedang
mengajarkan cara membuatnya...hehehe) : Semua tahu bahwa Guci dibuat dari tanah
liat. Tanah tersebut dibentuk sedemikian rupa, bolak balik diputar, dibanting,
dan dipoles sehingga menjadi sebuah guci. Prosesnya masih terus berlangsung
dengan pembakaran sehingga akhirnya jadilah Guci yang siap didekorasi.
Lalu apa maksudnya dengan thread ini ?
Kali ini saya ingin share bahwa sebenarnya hidup kita ini ibarat Guci. Loch
mengapa demikian ?
Saya ambil contoh dari diri saya sendiri saja deh :
Saat ini, keluarga saya melihat saya sebagai orang sukses (bukan pamer ya..tapi
memang begitu kenyataannya). Menurut mereka, saya ini sudah sukses, setidaknya
dibandingkan saudara saya lainnya. Tapi bagaimana saya bisa sukses adalah bukan
menjadi pokok pembicaraan mereka.
Kesuksesan itu ibaratnya Guci yang sudah jadi dan didekorasi. Semua orang pasti
berdecak kagum melihat keindahannya bukan. Nah sama halnya dengan kesuksesan,
semua berdecak kagum kalau kita sukses. Tetapi sama seperti Guci, apakah orang
peduli dan tahu bahwa semua keindahan diperoleh dari perjuangan dan penderitaan
?
Sebelum menjadi Guci yang cantik, si Guci adalah hanya seonggok tanah liat. Sama
halnya seperti kita, sebelum kita sukses, banyak sekali langkah yang sudah kita
jalani. Dimulai dari lulus pendidikan dari dasar sampai tinggi, terus magang
kerja, kemudian diangkat sebagai karyawan kontrak, terus menjadi karyawan tetap,
naik menjadi staff ahli, naik menjadi supervisor, naik sebagai manajer, dst dst.
Jadi, kita ini ibarat tanah liat yang awalnya tidak berharga, dan setelah
melalui proses panjang akhirnya menjadi sebuah guci yang indah. Selanjutnya,
kalau sekarang ini banyak yang masih belum memandang kita sebagai Guci yang
indah maka kita-pun tidak boleh lantas putus asa. Tetapi kita terus tekun
berjuang dan berjuang. Sampai kapan kita berjuang ? Kita harus terus berjuang,
artinya kalau kita sudah berhasil membuat guci yang bagus maka buatlah guci
bagus lainnya sampai kita sudah ditentukan berhenti membuat guci oleh Yang Maha
Kuasa.
tentang keindahan dan kecantikannya.
Pernah tidak melihat cara pembuatannya ? Ada yang pernah dan ada yang
belum...atau bahkan ada yang tidak tahu caranya membuat.
Baiklah, sedikit saya cerita tentang pembuatan guci (tapi kalau ada salah ya
mohon dimaafkan...karena saya bukan ahli buat Guci dan memang tidak sedang
mengajarkan cara membuatnya...hehehe) : Semua tahu bahwa Guci dibuat dari tanah
liat. Tanah tersebut dibentuk sedemikian rupa, bolak balik diputar, dibanting,
dan dipoles sehingga menjadi sebuah guci. Prosesnya masih terus berlangsung
dengan pembakaran sehingga akhirnya jadilah Guci yang siap didekorasi.
Lalu apa maksudnya dengan thread ini ?
Kali ini saya ingin share bahwa sebenarnya hidup kita ini ibarat Guci. Loch
mengapa demikian ?
Saya ambil contoh dari diri saya sendiri saja deh :
Saat ini, keluarga saya melihat saya sebagai orang sukses (bukan pamer ya..tapi
memang begitu kenyataannya). Menurut mereka, saya ini sudah sukses, setidaknya
dibandingkan saudara saya lainnya. Tapi bagaimana saya bisa sukses adalah bukan
menjadi pokok pembicaraan mereka.
Kesuksesan itu ibaratnya Guci yang sudah jadi dan didekorasi. Semua orang pasti
berdecak kagum melihat keindahannya bukan. Nah sama halnya dengan kesuksesan,
semua berdecak kagum kalau kita sukses. Tetapi sama seperti Guci, apakah orang
peduli dan tahu bahwa semua keindahan diperoleh dari perjuangan dan penderitaan
?
Sebelum menjadi Guci yang cantik, si Guci adalah hanya seonggok tanah liat. Sama
halnya seperti kita, sebelum kita sukses, banyak sekali langkah yang sudah kita
jalani. Dimulai dari lulus pendidikan dari dasar sampai tinggi, terus magang
kerja, kemudian diangkat sebagai karyawan kontrak, terus menjadi karyawan tetap,
naik menjadi staff ahli, naik menjadi supervisor, naik sebagai manajer, dst dst.
Jadi, kita ini ibarat tanah liat yang awalnya tidak berharga, dan setelah
melalui proses panjang akhirnya menjadi sebuah guci yang indah. Selanjutnya,
kalau sekarang ini banyak yang masih belum memandang kita sebagai Guci yang
indah maka kita-pun tidak boleh lantas putus asa. Tetapi kita terus tekun
berjuang dan berjuang. Sampai kapan kita berjuang ? Kita harus terus berjuang,
artinya kalau kita sudah berhasil membuat guci yang bagus maka buatlah guci
bagus lainnya sampai kita sudah ditentukan berhenti membuat guci oleh Yang Maha
Kuasa.
jadilah pantas untuk di hargai bukan di kasihi
Hari ini, saya melewati jalan Kebon Sirih menuju ke arah Senen. Di lampu merah
dekat patung Tugu Tani, saya melihat ada anak muda yang cacat, berkursi roda
yang menjajakan koran dan majalah saat mobil berhenti karena lampu merah.
Pemandangan ini rasanya tidak asing bagi mereka yang selalu melewati lampu merah
itu...dan tentunya tidak asing pula bagi pemuda cacat penjaja koran itu. Tetapi
tidak halnya bagi saya. Saya tertegun melihatnya, sebab saya melihat keteguhan
dan keuletannya dalam bekerja dan berjuang untuk hidup. Dia dengan teguhnya
menelateni pekerjaannya dengan menjajakan koran. Sayapun teringat akan staff
saya yang hari ini saya PHK. Secara fisik, staff saya itu lebih sempurna, dan
lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Tetapi saya tidak melihat bahwa dia mampu
mengolah semua yang dimilikinya. Seringkali saya sudah ajarkan dan beri arahan
kepadanya dan semuanya hanya sia-sia. Sampai akhirnya saya-pun bertanya : yang
bodoh itu saya yang tidak bisa ngajarin ataukah dia yang bodoh ? Rasanya semua
sudah saya lakukan, dan staff yang lainnya pun bisa menunjukkan hasil kerja yang
bagus, tetapi ada apa dengan dia ? Akhirnya saya menyadari bahwa dia tidak
berhasil karena dia selalu merasa bebannya terlalu berat dan sebenarnya ini
terjadi karena dia sering memoles diriku supaya dikasihani...dan membuat orang
lain simpati lewat keluh kesahnya, dan lewat muka masamnya seakan-akan persoalan
hidupnya ini berat.
Hari ini, dua orang sudah memberikan pelajaran berharga kepada saya. Pertama
dari staff yang saya PHK, dan kedua dari seorang penjaja koran yang cacat. Di
sini saya belajar bahwa apapun keadaan diri kita, maka janganlah pernah kita
berputus asa. Seetiap masalah pasti ada jalan keluarnya, asalkan kita mau
berusaha. Terus bersemangat dan menjadi orang yang pantas dihargai dan bukan
dikasihani.
dekat patung Tugu Tani, saya melihat ada anak muda yang cacat, berkursi roda
yang menjajakan koran dan majalah saat mobil berhenti karena lampu merah.
Pemandangan ini rasanya tidak asing bagi mereka yang selalu melewati lampu merah
itu...dan tentunya tidak asing pula bagi pemuda cacat penjaja koran itu. Tetapi
tidak halnya bagi saya. Saya tertegun melihatnya, sebab saya melihat keteguhan
dan keuletannya dalam bekerja dan berjuang untuk hidup. Dia dengan teguhnya
menelateni pekerjaannya dengan menjajakan koran. Sayapun teringat akan staff
saya yang hari ini saya PHK. Secara fisik, staff saya itu lebih sempurna, dan
lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Tetapi saya tidak melihat bahwa dia mampu
mengolah semua yang dimilikinya. Seringkali saya sudah ajarkan dan beri arahan
kepadanya dan semuanya hanya sia-sia. Sampai akhirnya saya-pun bertanya : yang
bodoh itu saya yang tidak bisa ngajarin ataukah dia yang bodoh ? Rasanya semua
sudah saya lakukan, dan staff yang lainnya pun bisa menunjukkan hasil kerja yang
bagus, tetapi ada apa dengan dia ? Akhirnya saya menyadari bahwa dia tidak
berhasil karena dia selalu merasa bebannya terlalu berat dan sebenarnya ini
terjadi karena dia sering memoles diriku supaya dikasihani...dan membuat orang
lain simpati lewat keluh kesahnya, dan lewat muka masamnya seakan-akan persoalan
hidupnya ini berat.
Hari ini, dua orang sudah memberikan pelajaran berharga kepada saya. Pertama
dari staff yang saya PHK, dan kedua dari seorang penjaja koran yang cacat. Di
sini saya belajar bahwa apapun keadaan diri kita, maka janganlah pernah kita
berputus asa. Seetiap masalah pasti ada jalan keluarnya, asalkan kita mau
berusaha. Terus bersemangat dan menjadi orang yang pantas dihargai dan bukan
dikasihani.
ayah
Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,
menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun dan
(tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.
Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.
Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia
tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang
teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.
Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun,
meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.
Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan
teman-teman mereka. Karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.
Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil, tapi begitu kamu
lahir, ia mulai membuat revisi.
Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu
untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia
melepaskanya.
Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu
mencarinya.
Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak
lucu dan menyayangi.
Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis…. jadi dia menyalahkan
tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala (*_~).
Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau
bisa “melihat” para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa
mengenalinya.
Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.
Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.
Ayah benar-benar senang membantu seseorang… tapi ia sukar meminta bantuan.
Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat
memperbaiki sendiri segalanya.
Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya
rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti
bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?….
mmmmhhh…” tidak terlalu mengecewakan” (^_~).
Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat
memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).
Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar
dengan cepat.
Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam… walaupun
harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.
Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang
tapi tidak takut.
Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika
pawai lewat.
Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur
semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.
Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau
memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak
setujunya.
Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal
menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari
pertama masuk sekolah
AYAH ITU MURAH HATI…..
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu
butuhkan…. .
Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ….
Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan
menghabiskannya kalau kamu tidak suka…..
Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara…
Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester,
meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di
dahinya….
Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan
merokoknya.. .. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan
tangannya disekeliling beban itu….
Ayah akan berkata “tanyakan saja pada ibumu” ketika ia ingin berkata “tidak”.
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak
gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin
Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok
menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah mengatakan “tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup
kehilangan apa yang kamu harapkan”
Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu
persis seperti caranya….
Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri….
Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan
rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa
melepaskannya.
Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu
terlalu besar untuknya…
Ayah tidak suka meneteskan air mata …. ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu
menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari
matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis). Ketika kamu masih kecil,
ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu…ketika kau mimpi akan dibunuh
monster… tapi…..ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang
malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama
hampir satu bulan.
Kalau tidak salah ayah pernah berkata :” kalau kau ingin mendapatkan pedang
yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang
loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan
cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak,
maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”
Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: “jadilah lebih kuat dan tegar
daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari
ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa
yang yang telah ku beri padamu”
Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan: “jangan cengeng meski kau
seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah
anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan
Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu”
Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu
dulu….
Ayah bisa membuatmu percaya diri… karena ia percaya padamu…
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang
terbaik….
Dan terpenting adalah… Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan,
bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya,
karena diapun mencintaimu karena cintaNya.
Untuk semua yang sedang merindukan Ayah.........
menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun dan
(tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.
Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.
Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia
tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang
teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.
Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun,
meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.
Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan
teman-teman mereka. Karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.
Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil, tapi begitu kamu
lahir, ia mulai membuat revisi.
Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu
untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia
melepaskanya.
Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu
mencarinya.
Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak
lucu dan menyayangi.
Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis…. jadi dia menyalahkan
tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala (*_~).
Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau
bisa “melihat” para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa
mengenalinya.
Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.
Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.
Ayah benar-benar senang membantu seseorang… tapi ia sukar meminta bantuan.
Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat
memperbaiki sendiri segalanya.
Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya
rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti
bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?….
mmmmhhh…” tidak terlalu mengecewakan” (^_~).
Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat
memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).
Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar
dengan cepat.
Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam… walaupun
harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.
Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang
tapi tidak takut.
Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika
pawai lewat.
Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur
semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.
Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau
memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak
setujunya.
Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal
menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari
pertama masuk sekolah
AYAH ITU MURAH HATI…..
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu
butuhkan…. .
Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ….
Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan
menghabiskannya kalau kamu tidak suka…..
Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara…
Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester,
meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di
dahinya….
Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan
merokoknya.. .. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan
tangannya disekeliling beban itu….
Ayah akan berkata “tanyakan saja pada ibumu” ketika ia ingin berkata “tidak”.
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak
gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin
Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok
menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah mengatakan “tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup
kehilangan apa yang kamu harapkan”
Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu
persis seperti caranya….
Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri….
Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan
rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa
melepaskannya.
Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu
terlalu besar untuknya…
Ayah tidak suka meneteskan air mata …. ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu
menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari
matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis). Ketika kamu masih kecil,
ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu…ketika kau mimpi akan dibunuh
monster… tapi…..ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang
malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama
hampir satu bulan.
Kalau tidak salah ayah pernah berkata :” kalau kau ingin mendapatkan pedang
yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang
loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan
cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak,
maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”
Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: “jadilah lebih kuat dan tegar
daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari
ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa
yang yang telah ku beri padamu”
Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan: “jangan cengeng meski kau
seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah
anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan
Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu”
Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu
dulu….
Ayah bisa membuatmu percaya diri… karena ia percaya padamu…
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang
terbaik….
Dan terpenting adalah… Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan,
bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya,
karena diapun mencintaimu karena cintaNya.
Untuk semua yang sedang merindukan Ayah.........
Langganan:
Postingan (Atom)